Hadist hari ini

Tentang 'Ilmu)

Dari Mu'awiyah Radiallahu anhu bahwasanya Rasulullah sholallahu'alaihi wassalam bersabda : "Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan untuknya, Allah akan menjadikannya faham akan agama. Aku hanya penyampai dan Allah yang memberikannya. Umat ini akan senantiasa lurus hingga hari kiamat atau hingga datangnya perintah Allah". (HR BUKHARI, Kitabul Ilm, no. 71, dan MUSLIM, Kitab Zakat, no. 2387-23-89)
  • Sponsor

    banner ad banner ad Positive Thinking Pasang Iklan
  • Rabu, 12 Februari 2014

    Ingin Sukses : Ilmu 2: GUNAKAN FAKTOR KALI



    Ilmu Para Milyader ke-2: Gunakan Faktor Kali
    Yang dimaksud faktor kali adalah sesuatu hal yang sekali kita sentuh akan berefek multiplier. Entah itu yayasan, entah itu orang, entah itu perusahaan, entah itu negara, entah itu teknologi, entah itu mass media yang sekali kita sentuh, akan membuat  membuat efek Multiplier kepada banyak orang sekaligus seketika.





    Contoh orang yang kaya, Ia mempunyai nilai tambah dan ia menggunakan faktor kali. Orang biasa mempunyai nilai tambah, tapi ia lupa faktor kali.








    Contohnya ada orang yang mempunyai bengkel, Ia membuat bengkelnya sedemikian bagusnya: servicenya bagus, cepat, bersih, dan murah.Itu adalah nilai tambah yang luar biasa, akibatnya bengkehnya ramai.Tapi ia lupa faktor kali, ketika begitu banyak pelanggan datang, ia tidak bisa tangani dengan baik karena ia mempunyai kapasitas tertentu.

    Bisakah ia kaya? Ya, Ia bisa kaya. Kaya sekali? Tidak.

    Orang-orang yg kaya sekali menggunakan nilai tambah dan faktor kali.

    Misalnya bengkel tadi, ia menggunakan karyawan tambahan, ia memperluas bengkelnya, ia menggtmakan teknologi sehingga ia bisa melayani dengan sangat sangat lebih cepat dan lebih baik lagi, kemudian ia juga membuka cabang, kemudian ia menjual franchise, itu adalah faktor kali.

    Dan faktor kali berikutnya ketika franchisenya jaya dan omzetnya begitu besarnya, kemudian ia Go Public, sehingga banyak orang mendapatkan keuntungan / nilai tambah dari saham perusahaannya.

    Itulah faktor kali akibatnya ia menjadi sangat kaya, lebih kaya dibandingkan dengan satu orang yang mempunyai bengkel satu.

    Namu harus hati-hati, orang yang celaka didalam hidup, mereka tidak mempunyai nilai tambah dan mereka tidak mempunyai faktor kali.Misalnya mereka bekerja sehari-bari dan terus bekerja dengan biasa saja, yang fungsi mereka bisa digantikan dengan orang lain, otomatis ia tidak mempunyai nilai tambah, karena bisa digantikan oleh orang lain.

    Kalau ia tidak bisa digantikan oleh orang lain dalam pekerjaannya, otomatis sebetulnya ia sudah mempunyai nilai tam bah yang lebih dibanding orang lain. Ketika ia bisa digantikan dengan mudah oleh siapapun dalam pekerjaannya, misalnya seperti orang bukakan pintu dan dia hanya bukakan pintu saja, pekerjaan ini bisa
    digantikan oleh siapapun yang masih hidup dan normal.

    Jadi ia tidak mempunyai nilai tambah, dan kemudian ia tidak punya faktor kali, karena ia hanya melayani satu orang, atau satu perusahaan saja, akibatnya ia hidupnya akan biasa-biasa saja.

    Lalu, orang yang pembawa bencana adalah orang yang lupa nilai tambah dan ia sibuk mengalikan. Seperti orang yang membeli satu perusahaan dan kemudian ia merekayasa keuangan perusahaan itu, kemudian sahamnya digoreng naik dan dijual kepada banyak orang, seolah-olah orang lain mempunyai nilai tambah
    dan mendapatkan nilai tam bah dari perusahaan tadi.

    Tetapi ternyata dalam beberapa saat perusahaannya jadi hancur, bahkan jadi kosong / nol karena ia jual lagi sal1amnya dania dapat uang yang banyak. Betul ia bisa kaya dengan cara seperti itu, tapi orang ini adalah pembawa bencana, dan ia bukan Milyarder yang mencerahkan.

    Sekali lagi saya tekankan disini, Orang-orang yang sangat kaya mempunyai Nilai Tambah, dan ia Kalikan sedemikian sehingga orang ban yak bisa merasakan Nilai Tambah tersebut.

    oleh : Tung Desem Waringin

    Jumat, 16 Agustus 2013

    Membangun Jiwa dan Semangat Wirausaha


    Membangun Jiwa dan Semangat Wirausaha
    Oleh Suhendi, S.Sos.,MM
    Berwirausaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun harus siap menjalani berbagai tantangan. Tidak sedikit orang yang berhenti menjadi wirausahawan dan lebih suka melamar pada sebuah perusahaan untuk bekerja menjadi karyawan dengan gaji yang aman dan rutin setiap bulan, karena mental yang lemah dalam menghadapi tantangan ini.
    Berbagai tantangan harus siap kita hadapi. Misalnya, penghasilan yang tidak tetap dan kecil, sementara kebutuhan hidup tanpa ampun menyerang dari segenap penjuru. Kitapun dihantui rasa tidak aman dalam berwirausaha. Juga godaan untuk tidak berkomitmen dalam berwirausaha. Itu semua hanyalah godaan. Di sisi lain, masyarakat Indonesia kurang mampu dalam berinovasi dan berkreativitas menjadi salah satu penyebab banyaknya usaha yang bangkrut, padahal modal sudah tersedia.
    Berwirausaha memang tak cukup hanya bermodalkan rasa ingin belaka. Berwirausaha harus merupakan pilihan, lalu menetapkan langkah pasti dan teguh dalam menjalaninya. Idealnya, komitmen dan konsistensi itu harus terus dijaga apapun ujiannya, apapun godaannya, dan apapun hasilnya. Apalagi tingkat persaingan usaha dan perilaku pasar semakin dinamis. Wirausahawan harus memiliki keyakinan, cita-cita untuk menjadi besar diawali dengan langkah-langkah kecil.

    Berwirausaha dalam Pandangan Islam

    Dalam Islam, berwirausaha merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, karena keberadaannya sebagai khalifah fil-ardh  untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik. Dalam surat Al-Jumu’ah [62] : 10 “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan banyak-banyak mengingat Allah supaya kamu beruntung”.
    Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang terus mendorong semangat wirausaha di kalangan para sahabat-sahabatnya. Pada suatu ketika, Sa’ad bin Musa Al-Anshari menuturkan sebuah kisah, bahwa pada waktu Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa’ad yang melepuh. Kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. “Kenapa tanganmu?” tanya Rasulullah. “Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku”  Rasulullah lalu mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak pernah disentuh api neraka, Dalam riwayat yang lain, setelah mencium tangan pekerja, beliau bersabda, “Hadzihi yaddun yuhibuhallahu wa Rasuuluhu” inilah tangan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. “ (HR At-Thabahari)
    Rasulullah pernah menjalani hidup dalam masa-masa sulit, tapi beliau punya semangat untuk berkembang, kreatifitasnya, usahanya untuk hidup mandiri yang merupakan karakter dasar jiwa wirausaha.
    Kejujuran beliau, pribadi beliau yang menyenangkan, juga ketekunan beliau. Semua itu merupakan modal yang harus dimiliki oleh wirausahawan. Apa yang dimiliki Rasulullah ini, dalam dunia bisnis, biasa disebut sebagai personality.
    Dua puluh lima tahun lamanya Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam mendedikasikan diri pada dunia wirausaha, semenjak beliau baru berusia 12 tahun hingga 37 tahun. Selama itu, kecerdasan, ketekunan, keuletan dan kejujuran telah menempatkan Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam sebagai wirausahawan yang disegani di Jazirah Arab.

    Menumbuhkan wirausaha

    Dalam berbagai pelatihan dan seminar, Ir. Ciputra selalu mengajukan tujuh macam pertanyaan mendasar untuk membangun dan memicu jiwa kewirausahaan.
    1. Apakah Anda berhasrat besar menjadi seorang entrepreneur? Anda dapat memberikan pernyataan-pernyataan utuk dapat meyakinkan orang lain bahwa Anda benar-benar memiliki hasrat besar untuk menjadi wirausahawan.
    2. Apakah Anda melihat kesempatan besar untuk melayani pasar? Apakah kita melihat sebuah peluang besar yang belum dilakukan orang lain?
    3. Apakah Anda punya produk inovatif yang sulit ditolak oleh prospek Anda? Apa “kuda Troya” Anda?
    4. Apakah Anda mampu memenangkan persaingan secara efektif? Jadilah yang lebih baik bukan hanya di barisan belakang. Jika Anda tidak dapat menjadi lebih baik, ciptakan perbedaan.
    5. Apakah Anda bisa menghasilkan produk dan memasarkannya dengan cara yang paling efisien? Sebagian kecil orang membeli karena mahal. Sebagian besar orang membeli karena murah.
    6. Apakah Anda tahu cara mendanai ide usaha baru Anda dengan biaya termurah, resiko terendah dan hasil yang terbaik? Misalnya dengan: modal sendiri, mitra, bank, modal ventura, atau mencicil?
    7. Apakah Anda siap menghadapi tuntutan kerja keras, berani menanggung resiko gagal dan rugi? Perlu juga disiapkan mentalitas, bahwa sukses dan gagal memiliki nilai yang sama.
    Ketujuh pertanyaan di atas meruapakan pelajaran untuk mengembangkan jiwa dan semangat entrepreneurship yang secara terus menerus harus kita kembangkan.

    Budaya

    Wirausaha membutuhkan suatu skill untuk menjalankan usahanya. Skill tersebut bisa berupa cakap menjual dan integritas yang tinggi. Selain itu harus juga mempunyai sikap ulet, gigih, pandai, disiplin, pantang menyerah, dan mempunyai pikiran yang terbuka.
    Sepengetahuan penulis, sikap seseorang bisa terbentuk karena pengaruh budaya di mana dia hidup dan berkembang. Jadi sikap seseorang dan skill seseorang bisa terpengaruh dari kebudayaan dimana orang tersebut tinggal.

    Upaya Pemerintah

    Joseph Schumpeter dalam bukunya, The Theory of Economic Development mengatakan, sebuah kebutuhan dasar bagi bangkitnya pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu sumbangsih para entrepreneur. Jadi, keberadaan para entrepreneur pada suatu negara akan mampu menumbuhkan perekonomian negara tersebut.
    Indonesia membutuhkan sekitar 2,5% wirausaha, namun pada kenyataannya saat ini hanya ada sekitar 0,08% wirausaha yang memberanikan diri untuk terjun dalam dunia usaha.  Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan para wirausahawan ini. Pertama, memberikan modal usaha bagi para pengusaha (terutama para pengusaha muda) dan pendampingannya. Kedua mempermudah izin bagi yang akan mendirikan usaha. Ketiga, dimasukannya kurikulum berbasis soft skills dan entrepreneurship dalam pelajaran sekolah untuk segala jenjang pendidikan. ***

    Penulis, dosen di Stikom Bandung dan Pemerhati Manajemen SDM.

    Sumber: Majalah Pengusaha Muslim Cetak Edisi September 2010

    Kamis, 02 Mei 2013

    Dahsyatnya memberi...



    Tau ndak gan? The Power of Giving?

    Itu loh, dampak positif dari pemberian kita. Nah kopasan dibawah ini semoga akan membantu juragan semua untuk semakin semangat memberi dan berbagi.

    tulisannya dibawah ya, sebelumnya saya mau promosi dulu, sekalian berbagi...

    - Space iklan saya di bagian atas dan samping kan masih banyak kosong tuh, bagi para juragan yang sedang butuh link segar dari blog saya yang PR-nya baru 1 ini, silahkan pesan, berapapun, habis itu saya kasih bonus

    Bonusnya, iklan agan akan terus terpasang, sampai waktu yang tidak ditentukan, sampai ada orang lain yang pesen.

    Misalnya nih, agan pesen 1 slot, untuk satu bulan, dan dibayar seharga satu, nah saya kasih bonus pemasangan seterusnya, sampai ada orang lain yang pesen, dan kabar gembiranya, selama ini jarang banget yang pesen hehehe.....

    Contohnya nih, iklan yang diatas dan disamping itu, terus saya pasang padahal udah lama banget kadaluarsanya,...

    monggoh yang berminat, email aja jeehad020190@yahoo.com

    nah, ini cerita power of givingnya, saya copast dari : http://www.yuswohady.com/2013/02/16/pendekar-bodoh/


    Pendekar BODOH!!!


    Hari Jumat (15/2) lalu saya ketemu pak David Marsudi, presiden direktur jaringan restoran D’Cost. Orang satu ini luar biasa nyentrik-nya. Dia misalnya, menyebut dirinya sebagai “pendekar bodoh” (nama perseroan D’Cost adalah PT. Pendekar Bodoh). Kenapa? Karena, menurut dia, menjadi pengusaha itu harus terus-terusan merasa bodoh. “Karena merasa bodoh, maka kemudian kita harus terus belajar. Kalau kita sudah pintar, kita berhenti belajar,” ujarnya.
    Pada saat mau ketemu pak David, kebetulan saya melewati meja resepsionis dengan latar belakang logo D’Cost Academy, training center jaringan resto bersemboyan: “Mutu Bintang Lima, Harga Kaki Lima” ini. Yang mengusik saya adalah tagline D’Cost Academy yang bunyinya menggelitik, “Stupid Guys Keep Learning”; orang bodoh selalu belajar. Intinya, tagline itu ingin mengatakan, semua karyawan D’Cost adalah orang bodoh, dan karena itu akan selalu belajar. “Kami adalah orang-orang bodoh berjiwa pendekar,” tukasnya.
    Ruarrr biasa!!! Terus terang, setelah hampir dua jam saya ngobrol dengan pak David, saya jadi malu abis karena selama ini saya merasa pinter dan sok keminter. Padahal sesungguhnya nggak ada apa-apanya dibanding pak David… hehehe.
    Giving
    Yang membuat saya salut luar biasa ke pak David adalah prinsip bisnisnya yang meneduhkan. Begini bunyi falsafah bisnisnya: “Hanya konsentrasi pada apa yang dapat Anda berikan,

    Jumat, 12 Oktober 2012

    Free Download ebook 24 ilmu para milyader


    Salam sukses sobat blogger ataupun para internet marketer yang selalu bersemangat.

    Di hari jum'at penuh berkah ini, saya ingin berbagi dengan sobat sekalian, lebih tepatnya, menjadi agen. Karena yang saya bagikan ini, bukan buatan saya, namun bikinan sang milyader, Tung Desem Waringin, yang juga menjadi motivator handal. Beliau mampu memberikan motivasi-motivasi yang membakar, hingga semoga  kita menjadi bersemangat untuk berbisnis, tidak mudah menyerah ketika menemui kegagalan, dan senantiasa bersyukur untuk setiap keberhasilan kita. 

    Buku lama, sudah banyak versi gratisnya di internet, saya hanya bagi ulang, silahkan didownload, dibaca, dan jika bermanfaat, segeralah amalkan, dan kalau anda ingin bertambah bahagia, bagikan kepada orang lain, tak perlu ragu.

    Tidak perlu takut orang lain menjadi lebih sukses dan akan menjadi saingan anda. Bukankah rejeki setiap makhluk sudah dituliskan? 


    Buku ini berjudul 24 Ilmu Para Milyader

    Ilmu pertama yang diajarkan di buku ini adalah :
    "Selalu memiliki nilai tambah"

    Produk kita, jasa yang kita tawarkan, meskipun sama dengan yang orang lain tawarkan, haruslah memiliki nilai tambah. Nilai tambah ini menjadi alasan orang untuk lebih memilih produk kita. Misalnya, ada beberapa dokter gigi di sebuah kota, namun selalu saja ada dokter yang lebih ramai pasiennya daripada yang lain. Bisa jadi alasannya, karena dokter ini sangat ramah, melayani dengan sepenuh hati, atau banyak fasilitas tambahan yang membuat pasiennya nyaman. 

    ini yang disebut nilai tambah

    anda juga bisa, misalnya, ketika ada orang pesan iklan di blog anda, 2 bulan misalnya, anda berikan bonus menjadi 2,5 bulan, dengan harga yang sama. Atau anda mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Itu juga nilai tambah bukan?

    tidak usah berlama-lama, saya kira anda baca sendiri jauh lebih baik, ini link downloadnya ...

    Minggu, 07 Oktober 2012

    Rahasis Sukses Clickbank



    Alhamdulillaah, rejeki memang sudah ditentukan.
    Kemarin Mbak rida, yang punya bisnis Rahasia Sukses Clickbank, ikut pasang iklan di blog sederhana ini.. Sebagai servis tambahan maka saya buatkan artikel ini, untuk membantu naiknya traffic ke link beliau.

    so, anda yang membaca, sempatkan waktu untuk mampir ke sana ya :), percaya deh, nggak rugi. Siapa tahu tertarik untuk membeli, kalau nggak ya, sekedar membantu do'a juga boleh.



    "Barang siapa memudahkan urusan saudaranya sesama muslim, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan diakhirat" (mengutip dengan tidak persis hadist di kitabul jami')

    "barangsiapa mendo'akan saudaranya, tanpa sepengetahuan saudaranya itu, maka malaikat yang mencatatnya pun akan berdoa "semoga, Allah memberikan hal yang sama kepadamu" (kutipan hadist juga)

    percaya deh,


    Selamat datang ke Blog ini, silahkan tinggalkan komentar...